Cyberthreat.id – Anda sering menginstal add-on atau ekstensi pada peramban web Google Chrome?

Tak ada salahnya memang, bahkan ekstensi seringkali membantu pengguna dalam beberapa aktivitas penjelajahan internet. Namun, baru-baru ini, perusahaan keamanan siber yang fokus dalam perlindungan data, Incogni, menerbitkan laporan tentang risiko ekstensi.

Perusahaa meriset terhadap 1.237 ekstensi Chrome yang tersedia di Web Chrome Store. Dari jumlah itu, separuhnya (48,66 persen) ternyata berisiko tinggi atau sangat tinggi.

“Ekstensi tersebut kemungkinan besar menyimpan data sensitif yang dapat merujuk tentang informasi pribadi,” tulis Incogni dikutip dari TechRadar, diakses Senin (21 November 2022).

Sementara, sekitar 27 persen atau lebih dari seperempat ekstensi mengumpulkan data. Dari semua ekstensi yang tersedia, terutama yang mendukung aktivitas menulis, seperti Grammarly, dianggap paling haus data. Jenis ekstensi semacam ini, kata perusahaan, mengumpulkan banyak jenis data karena meminta izin paling banyak.

Kategori lain, misalnya ekstensi belanja online, juga sama-sama mengkhawatirkan karena sekitar 64,9 persen dari jumlah yang diteliti mengumpulkan data pengguna. Nilai risikonya 3,9 dari skor maksimal 5.

Yang menjadi perhatian peneliti, nyatanya, beberapa ekstensi tidak akan berfungsi dengan baik tanpa diberikan izin yang tepat (seperti membaca clipboard dan data penjelajahan). Makanya, Incogni menyarankan agar hanya memilih ekstensi yang berasal dari pengembang tepercaya.

“Pengembang tepercaya adalah pengembang dengan riwayat pengembangan perangkat lunak bebas masalah dan peringkat pengguna yang tinggi,” kata Incogni.

Meski begitu, pengguna juga tetap harus waspada karena pengembang ekstensi selalu dapat mengubah kebjakan privasi dan keamanannya. Apalagi ulasan dan peringkat penilaian terhadap ekstensi tersebut dapat dibeli atau dimanipulasi oleh bot.[]