IND | ENG
Jangan Remehkan Kerentanan yang telah Dipublikasi. Hacker Selalu Membidiknya

Ketua Pengwil APJII DKI Jakarta Tedi Supardi Muslih memandu diskusi bertajuk "Financial Sector has the Highest Cybersecurity Threats. What Should be done?" di National Cybersecurity Connect 2022 di Jakarta, Rabu (26 Oktober 2022). Foto: Andi Nugroho/Cyberthreat.id

Jangan Remehkan Kerentanan yang telah Dipublikasi. Hacker Selalu Membidiknya
Andi Nugroho Diposting : Rabu, 26 Oktober 2022 - 20:38 WIB

Cyberthreat.id – Lebih dari 80 persen serangan siber terhadap sistem jaringan dipicu oleh kerentanan yang sudah diketahui (known vulnerabilities) atau telah dipublikasikan.

Oleh karenanya, tiap organisasi harus peduli dengan aplikasi yang belum diperbarui, kata  Chief of Technology BMC Software Gunal Kannan di Jakarta, Rabu (26 Oktober 2022).

“Semua dapat diretas. Karenanya, perlu dilengkapi visibilitas dan analisis juga pengembangan patching (penambalan celah keamanan),” ujar dia di acara National Cybersecurity Connect 2022.

Ia mengatakan, sektor keuangan menjadi paling banyak ditarget peretas karena potensi besar finansial. Di sinilah perlu penguatan keamanan siber.

Ia pun mengutip sebuah survei terhadap kalangan eksekustif perusahaan. Pada 2016, responden memandang bahwa keamanan siber sebagai risiko bisnis dan risiko teknologi masih berimbang, meski pandangan terhadap risiko bisnis masih unggul. Namun pada 2022, 88 persen dari mereka (naik 30 persen) berpandangan bahwa keamanan siber adalah risiko bisnis.

Ia menyarankan agar setiap organisasi mulai mengimplementasikan  zero trust. Sederhananya, sebuah penerapan strategi keamanan yang dilakukan internal dalam memperkuat keamanan.

Ada dua hal yang bisa diterapkan, pertama, visibilitas dan anlisis. Di sini, kata dia, dibutuhkan tim keamanan yang dapat mengetahui dan memahami semua aset di lingkup sistemnya.

Kemudian, kedua, otomatisasi dan perencanaan. “Tim keamanan perlu memanfaatkan hyperautomation untuk memperluas kemampuan kerja mereka yang tebatas,” katanya.

Hyperautomation adalah penerapan otomatisasi dari ujung ke ujung yang di sebuah organisasi industri, mencakup penggunaan AI, machine learning, sehingga menghasilkan operasional cerdas dan efisien. Penerapannya cenderung dalam eksositem platform atau sistem yang terintegrasi, bukan satu platform saja.

Dalam diskusi bertajuk “Financial Sector has the Highest Cybersecurity Threats. What Should be done?" yang dipandu oleh Tedi Supardi Muslih, Ketua Pengwil APJII DKI Jakarta, juga menghadirkan pembicara lain, seperti Carlos Santana (Operational Risk & Fraud Digital Banking BTPN), Edit Prima (Direktur Keamanan Siber dan Kriptografi untuk sektor Finansial, Perdagangan, da Wistata BSSN) dan Indra Permana Rusli (Brand Technical Specialis IBM).[]

#ncc2022   #keamanansiber   #kerentanan   #serangansiber   #gunalkannan   #bmcsoftware

Share:




BACA JUGA
Organisasi di Indonesia Jadi Target Peretas Dark Pink
Peretas Menargetkan 1,5 Juta Situs WordPress Melalui Kerentanan XSS
National Cybersecurity Connect 2023 Kembali Digelar
Kerentanan ChatGPT Mengekspose Informasi Pembayaran Pengguna
Apple Rilis Pembaruan Keamanan Untuk iPhone Versi Lama