Cyberthreat.id – CommonSpirit Health, salah satu lembaga kesehatan nonprofit terbesar di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghentikan beberapa sistem TI-nya karena insiden keamanan yang berdampak pada sejumlah fasilitas.

Lembaga ini mengoperasikan 140 rumah sakit dan lebih dari 1.000 tempat perawatan di 21 negara bagian, dan timnya yang terdiri dari sekitar 150.000 karyawan dan 20.000 dokter memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 21 juta pasien.

Dikutip dari Bleeping Computer, CommonSpirit mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kini pihaknya sedang berusaha mengelola masalah keamanan TI yang berdampak pada beberapa fasilitas kesehatan. Sebagai langkah pencegahan, pihaknya telah membuat sistem TI tertentu offline, yang mungkin termasuk catatan kesehatan elektronik (EHR) dan sistem lainnya.

Selain itu, CommonSpirit mengatakan bahwa insiden tersebut telah memaksa tim TI untuk mengikuti prosedur pemadaman dan meminimalkan gangguan.

“Fasilitas kami mengikuti protokol yang ada untuk pemadaman sistem dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan gangguan,” kata lembaga tersebut.

Meski jenis serangan dari insiden tersebut belum diungkapkan, namun ada petunjuk yang menghubungkannya dengan kemungkinan serangan ransomware. Hal tersebut terlihat dari luasnya dampak serangan tersebut.

Akibat insiden siber ini, CommonSpirit harus menjadwal ulang beberapa janji temu pasien dan mengatakan pasien yang terkena dampak akan diberi tahu oleh fasilitas perawatan atau penyedia mereka.

Fasilitas kesehatan dan rumah sakit yang terkena dampak insiden keamanan ini, termasuk Rumah Sakit Bergan Mercy, Pusat Medis MercyOne Des Moines, dan beberapa penyedia Kesehatan Virginia Mason Franciscan, telah melaporkan tidak dapat mengakses sistem catatan kesehatan elektronik CommonSpirit Health.

Para dokter memberi tahu pasien yang menelepon untuk membuat janji di lokasi CommonSpirit bahwa mereka tidak dapat menjadwalkan yang baru karena sejumlah sistem yang mendukung layanan mereka mati.