IND | ENG
Peretas Beraksi di Musim Panen, Produsen Alat Pertanian AS Diserang Ransomware

Foto: rvfseed.com

Peretas Beraksi di Musim Panen, Produsen Alat Pertanian AS Diserang Ransomware
AM Towi Diposting : Minggu, 08 Mei 2022 - 21:00 WIB

Cyberthreat.id – Serangan ransomware membuat produsen peralatan pertanian, AGCO Corp, kelimpungan lantaran sejumlah fasilitas produksi terkena imbas hingga waktu yang belum diketahui.

Dalam pernyataan persnya, Jumat (6 Mei 2022), perusahaan asal Georgia itu tak membeberkan sejumlah fasilitas produksi yang terkena imbas. Yang jelas, perusahaan masih melakukan investigasi terkait serangan.

Sejauh ini belum diketahui apakah serangan itu mengganggu rantai pasokan pada produksi dan distribusi peralatan.

“AGCO masih menyelidiki sejauh mana serangan terjadi,” ujar perusahaan, dikutip dari BleepingComputer, diakses Minggu (8 Mei). Perusahaan mengatakan akan memberikan pembaruan informasi jika ada perkembangan penyelidikan.

AGCO adalah produsen terkemuka pertanian di Amerika Serikat dengan jumlah pekerja mencapai 21 ribu orang. Merek-merek yang diproduksinya, seperti Fendt, Massey Ferguson, Challenger, Gleaner, dan Valtra.

Serangan ransomware sejak gelombang besar-besaran pada 2019 telah menyasar berbagai industri. Geng peretas satu ini tak pandang bulu apakaha perusahaan tersebut berskala besar maupun kecil. Motif serangan ransomware, selama ini selalu bermotif uang. Seperti namanya, peretas berupaya untuk memeras, meminta uang tebusan jika korban menginginkan sistem komputernya kembali normal. Sebagian geng peretas ransomware juga melakukan pencurian data sebelum akhirnya membocorkan data curian ke dark web.

Baru-baru ini, Biro Investigasi Federal (FBI) AS mengeluarkan peringatan terkait serangan ransomware yang menargetkan sektor pertanian. Ini lantaran di AS sedang mengalami musim panen utama,s sehingga serangan siber bisa mengganggu operasional, bahkan merugikan secara finansial.

FBI menyoroti dua kasus utama sejak Januari 2022. Pertama, Maret lalu, sebuah perusahaan pertanian yang disebutkan namanya menjadi korban ransomware Lockbit 2.0. Perusahaan ini melayani pengolahan bijia-bijian, layanan benih, pupuk, dan logistik.

Kedua, Februari lalu, perusahaan penggilingan pakan dan layanan pertanian lain mendapati adanya peretas yang masuk ke jaringan perusahaan. Mereka mencoba menjatuhkan serangan ransomware. Namun, upaya ini terdeteksi lebih dulu dan berhasil dihentikan.

Pada 2021, serangan di sektor pertanian juga terjadi, setidaknya tercatat tiga kali. Pada Juli, ransomware HelloKitty/Five Hands meminta uang tebusan US$30 juta kepada sebuah perusahaan pertanian, bahkan kepada koperasi pertanian.

Sementara pada 15 September dan 6 Oktober, enam koperasi pertanian diserang ransomware, seperti Conti, BlackMatter, Suncrypt, Sodinokibi, dan Blackbute. Serangan tersebut membuat perusahaan menghentikan produksi sementara, sedangkan yang lain mengganggu operasional administratif kantor.[]

#AGCO   #ransomware

Share:




BACA JUGA
PowerLess, Teknik Canggih Hacker Iran Serang IsraelĀ 
Perusahaan Keamanan Terbitkan Dekripsi Malware MortalKombat Gratis
Aktor Ancaman Gunakan Malware PureCrypter Untuk Menargetkan Lembaga Pemerintah
Kelompok Peretas Sandworm Menargetkan Kantor Berita Ukraina Dengan Penghapus Data
Dekripsi Gratis Dirilis Untuk Korban BianLian Dan MegaCortex Ransomware