Bendera China | Foto: studyinchinas.com
Bendera China | Foto: studyinchinas.com
Cyberthreat.id – Pemerintah China bakal membangun empat kluster mega pusat data (data center) untuk mendukung kebutuhan data ibu kota dan pusat-pusat pesisir utama.
Kluster akan dibangun di wilayah utara Mongolia Dalam, Ningxia barat laut, Provinsi Gansu, dan Provinsi Guizhou barat daya, kata Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional dalam pernyataan terpisah, dikutip dari Reuters, Rabu (29 Desember 2021).
Keempat lokasi dapat menggunakan energi dan keuntungan lingkungan mereka untuk mendirikan pusat data ramah lingkungan (green data center) dan rendah karbon.
Rencana itu dilakukan karena pusat data yang haus energi di China bagian timur China mengalami kesulitan untuk berkembang karena batasan yang diberlakukan oleh pemerintah daerah terhadap konsumsi listrik.
Beberapa kota di wilayah utara dan barat China yang kaya akan sumber daya energi terbarukan seperti tenaga angin dan surya telah membangun pusat data untuk melayani kawasan pantai yang berkembang secara ekonomi.
Tidak jelas bagaimana China akan mengubah wilayah barat dan utara seperti Ningxia dan Gansu, yang berjarak 1.000 km (600 mil) dari pantai, menjadi pusat daya komputasi yang beroperasi secara aktif mengingat latensi data yang disebabkan oleh jarak yang sangat jauh ke pengguna data di wilayah Timur.
Sebelumnya, dalam rencana pengembangan ekonomi kelautan yang diterbitkan pada 14 Desember, kota-kota pesisir besar seperti Guangzhou, Shenzhen dan Zhuhai diminta untuk merelokasi pusat data yang mengonsumsi energi tinggi ke lokasi di bawah air untuk memangkas energi yang digunakan untuk pendinginan.
China memang telah mengalokasikan perluasan industri data besar dengan biaya lebih dari 3 triliun yuan (US$470 miliar) pada 2025 melalui pembangunan beberapa klaster pusat data.[]
Share: