IND | ENG
Menyisihkan China, AS Kini Jadi Pusat Penambangan Terbesar Bitcoin

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Menyisihkan China, AS Kini Jadi Pusat Penambangan Terbesar Bitcoin
Andi Nugroho Diposting : Kamis, 14 Oktober 2021 - 12:04 WIB

Cyberthreat.id – Cambridge Centre for Alternative Finance pada Rabu (13 Oktober 2021), menyebutkan bahwa Amerika Serikat saat ini menjadi negara penyumbang terbesar penambangan Bitcoin di dunia, mengambil alih posisi China sebelumnya.

Padahal, menurut data, pangsa pasar China untuk komputer-komputer yang terkoneksi ke jaringan Bitcoin global, dikenal sebagai “hash rate”, pada 2019 menyumbang 79 persen. Namun, turun menjadi nol pada Juli lalu dari sebelumnya 44 persen.

Amerika Serikat sekarang menyumbang bagian terbesar penambangan Bitcoin, sekitar 35,4 persen dari “hash rate” global pada akhir Agustus lalu, lalu diikuti Kazakhstan dan Rusia, demikian dikutip dari Reuters, diakses Kamis (14 Oktober).

China keluar dari pasar mata uang kripto lantaran regulator setempat menindak keras penambangan. Mengenai transaksi mata uang kripto pemerintah China memang melarangnya, tapi tidak membatasi seseorang memiliki aset kripto.

Pada 2017, China pun sudah keras dengan menindak terhadap bursa mata uang kripto lokalnya.

Dua tahun kemudian, pada Juni 2019, People's Bank of China, bank sentral China, mengeluarkan pernyataan yang akan memblokir akses ke semua bursa cryptocurrency domestik dan asing, juga situs web Initial Coin Offering. Tujuannya, untuk menekan semua perdagangan cryptocurrency.

Bank sentral menyoroti risiko perdagangan cryptocurrency, seperti mata uang virtual "tidak didukung oleh nilai nyata", harganya mudah dimanipulasi, dan kontrak perdagangan tidak dilindungi oleh hukum China.

Anehnya, September 2019, bank sentral juga membuat pernyataan bahwa sedang menyiapkan mata uang digital sendiri.

Pada medio Juni 2021, tulis Reuters, China juga menindak penambangan mata uang kripto di Provinsi Sichuan. Sichuan menjadi provinsi penambangan Bitcoin terbesar kedua di China, menurut data yang dikumpulkan Universitas Cambridge.

Sejumlah penambang memilih ke daerah tersebut ketika musim penghujan karena memanfaatkan sumber daya listrik bertenaga air yang melimpah.

Sebelumnya, aparat juga menindak pusat penambangan lain di Xinjiang, Mongolia Dalam, dan Yunnan. Ditambah Sichuan, ketiga wilayah tersebut memang menjadi penambangan terbesar mata uang kripto.

Jika Mongolia Dalam dan Xinjiang menggunakan tenaga batu bara, sebetulnya sebagian penambangan di Yunnan dan Sichuan memanfaatkan sumber daya bertenaga air.

Gara-gara penindakan itu semakin masif, sejumlah penambang kini telah mulai memindahkan operasiinya ke tempat lain. Cryptomining atau penambangan kripto di China adalah sebuah bisnis besar, setidaknya menyumbang lebih dari setengah produksi Bitcoin di dunia.

Berkembang di Rusia

Bitcoin dibuat atau "ditambang" oleh komputer bertenaga tinggi, biasanya di pusat data di berbagai belahan dunia, yang bersaing untuk memecahkan teka-teki matematika yang kompleks dalam proses yang menggunakan listrik secara intensif.

Biaya energi di Rusia yang rendah dan iklim yang sejuk memungkinkan beberapa perusahaan menggunakan kelebihan listrik untuk mendapatkan keuntungan dari lonjakan harga Bitcoin awal tahun ini, tetapi kekhawatiran berkembang dengan operasional penambangan ilegal.

Dalam sebuah surat kepada pemerintah di Moskow pada akhir September lalu, Igor Kobzev, Gubernur Irkutsk, menyebutkan bahwa banyak pemindahan penambangan ilegal di wilayah Irkutsk selepas China melarangnya, menurut laporan harian Vedomosti, Rabu.

Meski ada pengalihan lokasi penambangan, tapi penambang juga mengaku kelimpungan dengan kondisi saat ini.

“Sebagai seorang veteran yang menyaksikan kelahiran industri di China, saya merasa situasi hari ini menyedihkan,” kata Mao Shihang, pendiri F2Pool, yang pernah menjadi kumpulan penambangan bitcoin terbesar di dunia, dan salah satu pendiri Cobo, aset kripto yang berkantor pusat di Singapura.

"China kehilangan pangsa kekuatan komputasinya ... pusat gravitasi industri bergeser ke Amerika Serikat," katanya, berbicara sebelum data Cambridge diterbitkan.[]

#china   #bitcoin   #cryptocurrency   #matauangkripto   #banksentral   #rusia   #amerikaserikat   #penambanganbitcoin

Share:




BACA JUGA
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China
Malware Docker Terbaru, Mencuri CPU untuk Crypto & Mendorong Lalu Lintas Situs Web Palsu
Mengungkap Taktik Kerajaan Ransomware Matveev