IND | ENG
Kepala Privasi Apple Angkat Bicara soal Izin Pelacakan Aktivitas Online

iPhone | Foto: Unsplash

Kepala Privasi Apple Angkat Bicara soal Izin Pelacakan Aktivitas Online
Andi Nugroho Diposting : Selasa, 27 April 2021 - 15:31 WIB

Cyberthreat.id – Kepala Privasi Pengguna Apple, Erik Neuenschwander, menjelaskan tentang fitur privasi baru berjuluk “App Tracking Transperancy” yang dirilis di iOS 14.5 pada Senin (26 April 2021).

Fitur yang mendapat banyak penolakan itu, terutama dari para pengembang aplikasi dan pengiklan, salah satunya, Facebook, tertunda tujuh bulan dari rencana peluncuran awal Apple.

“Sekarang adalah saat yang tepat untuk merilis ini, karena meningkatnya jumlah data yang dimiliki pengguna perangkatnya dan sensitivitas data (tentang risiko privasi) juga meningkat,” ujar Erik dalam wawancara dengan The Associated Press, dikutip Selasa (27 April).

Apple mengeluarkan fitur itu sebagai cara untuk melindungi lebih dari 1 miliar orang yang saat ini memakai iPhone.

Setelah pembaruan iOS 14.5 diinstal, aplikasi yang sudah terinstal di perangkat akan diminta untuk menanyai dan menerima persetujuan dari pengguna terkait pelacakan aktivitas online.


Baca:


Perubahan tersebut juga hanya berlaku jika pengembang aplikasi menjual data ke pihak ketiga untuk menargetkan iklan atau membeli data pihak ketiga untuk digabungkan dengan milik sendiri, lalu dipakai menargetkan iklan.

Menjawab kegelisahan para pengembang aplikasi, Erik mengatakan, tingkat persetujuan pengguna atas fitur tersebut cenderung bergantung bagaimana pengembang merancang bahasa yang dipakai untuk meminta persetujuan pengguna. Apple telah memberikan ruang bagi pengembang untuk mengutarakan alasannya terkait meminta izin.

“Apa yang kami dapatkan melalui semua izin yang telah masuk ke iOS selama bertahun-tahun, bahwa (komunikasi) adalah kontribusi utama yang dapat dilakukan pengembang untuk memastikan pengguna mendapatkan pilihan yang tepat,” ujar Erik seperti dikutip dari Reuters.

“Kami mendukung periklanan, kami juga melakukan sejumlah pengiklanan untuk kami sendiri,” ujar Erik.

“Anda tidak akan melihat permintaan Apple untuk melacak karena kami merancang aplikasi dan sistem kami sedemikian rupa sehingga mereka tidak melacak pengguna,” ia menambahkan.[]

#apple   #ios   #apptrackingtransperancy   #privasidankeamanan   #perlindungandata   #datapribadi

Share:




BACA JUGA
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Apple Keluarkan Patch untuk Zero-Day Kritis di iPhone dan Mac
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Serahkan Anugerah KIP, Wapres Soroti Kebocoran Data dan Pemerataan Layanan
Cacat pada Bluetooth, Peretas Dapat Ambil Alih Perangkat Android, Linux, macOS, dan iOS